Universitas Al-Azhar, siapa sih yang tidak kenal dengan Perguruan Tinggi terkenal di Mesir ini? Universitas ini didirikan pada masa Dinasti Fatimiyah pada tahun 909-1171 Masehi. Universitas Al Azhar memiliki julukan Al-Azhar Syarif yaitu Universitas yang dimuliakann karena sebagian besar ulama tercetak dari Universitas Al-Azhar. Begitulah tema yang akan kita bahas dalam tulisan ini. Apa saja fakta-fakta Ramadhan di kota yang diimpikan banyak anak muda Indonesia ini? Berikut fakta yang diambil dari mahasiswi Al-Azhar tahun kedua di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir.
Ramadhan, Keberkahan bagi Mahasiswa al Azhar
Seperti halnya di Indonesia, di Mesir juga terdapat banyak sekali orang yang berbaik hati membagikan takjil dan makanan ketika Ramadhan tiba. Oleh karenanya, bulan Ramadhan ini adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa internasional ataupun orang lokal itu sendiri. Pembagian makanan ini dapat ditemui di sepanjang jalan di Mesir mulai dari makanan ringan hingga makan berat sekalipun. Orang mesir biasa menyebutnya dengan Maidatur Rohman yaitu berbagai macam makanan berat seperti hidangan olahan makanan daging kambing atau onta, ayam bakar dan nasi bulian (sejenis nasi kuning). Selanjutnya ada wajibah, yaitu sejenis nasi kotak yang berisi olahan maknan khas Mesir.
Baca Juga : Esensi dan Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Surat Al-Isra’ Ayat 1
Makanan Serasa Hambar
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia ini merupakan negara yang kaya akan rempah-rempahnya. Sehingga masyarakatnya menyukai makanan yang kental akan rasa rempah. Hal ini menyebabkan anggapan rasa makanan di Mesir cenderung terasa hambar dibandingkan dengan olahan makanan di Indonesia yang dikenal dengan cita rasanya yang khas karena lidah warga kita yang sudah terdoktrin akan makanan yang penuh dengan rasa khas rempah-rempah Indonesia.
Iftar Jamaah dan Safari Tarawih
Iftar jamaah yaitu pembukaan masjid hingga 24 jam di Mesir. Hal ini diperuntukan masyarakat lokal maupun mahasiswa internasional. Jadi, masjid ini akan selalu terbuka untuk umum selama dua puluh emat jam bertujuan untuk I’tikaf masyarakat umum dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Hampir sama dengan Indonesia, di Kairo ini juga terdapat safari tarawih. Safari tarawih ini dilakukan di masjid-masjid besar di Kairo dan dilakukan secara rombongan.
Puasa di Kairo 16 Jam di Musim Panas
Berbeda dengan Indonesia yang masa buka dan masa puasa seimbang yaitu 12 jam. Perbedaan geografis dan astronomi Mesir dan Indonesia menyebabkan perbedaan waktu hingga 6 jam lebih dahulu Indonesia. Begitu pula dengan masa terbit dan tenggelam matahari. Terlebih jika di Mesir ini sedang musim panas, maka siang akan terasa sangat panas dan puncak musim panas di Kairo ini terletak pada bulan Mei. Bahkan, suhu di Mesir bisa mencapai 40 derajat Celcius. Bahkan, bulan puasa ini suhu di Kairo sudah mencapai 36 derajat Celcius. Oleh karenanya dapat dipastikan, menjalani puasa Ramadhan di Kairo akan terasa lebih berat daripada di Indonesia. Namun hal ini tidak berlaku bagi seorang mukmin yang beriman.
Biografi Narasumber : Nama lengkap ialah Nuri barezatul Billqish. Gadis cantik kelahiran tahun 2000 ini berasal dari daerah Palembang dengan tempat tanggal lahir yaitu di Banding Agung 7 Oktober 2000. Beliau adalah seorang yang memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan belajar oleh karenanya beliau mengikuti berbagai organisasi antar lain yaitu :
Penulis : Ida Rahayu
Editor : Risma Ninda Arsita