Biografi Kyai Ageng Hasan Besari: Sang Guru Dari Segala Guru

Di mulai pada abad 18, ada dua pemuda yang berkeliling hingga separuh kepulauan Nusantara untuk mencari seorang guru. Berhentilah keduanya di sebuah perkampungan yang banyak ditumbuhi pohon nyiur. Terik matahari yang menyengat membuat keduanya merasa kehausan.

Dengan batu, keduanya melempari buah nyiur. Beberapa lemparannya meleset, bahkan sama sekali tidak menjatuhkan buah nyiur. Muncullah seorang lelaki tua, Rambutnya telah memutih, kulitnya keriput, namun masih sangat ethes. Lelaki tua itu menegur keduanya, kemudian memberi tahu cara mendapatkan buah nyiur. Keduanya tertegun, melihat sang lekaki tua bisa melenturkan pohon nyiur dengan satu kakinya. Setelah kejadian itu, keduanya yakin bahwa lelaki tua adalah seorang yang berilmu tinggi dan sakti, keduanya segera meminta izin menjadi muridnya.

Keduanya diterima oleh lelaki tua itu, orang menyebutnya Kyai Sopo Nyono. Keduanya berguru ilmu tingkat tinggi hingga ajal Kyai Sopo Nyono tiba. Sebelum kematiannya, beliau sempat berpesan kepada kedua pemuda agar mendakwahkan ilmu kepada masyarakat. Sepeninggalan beliau, kedua pemuda menyebarkan Islam hingga pelosok-pelosok.

Satu murid berdakwah dengan berkeliling dan satunya lagi berdakwah menetap di bumi reog, Ponorogo yaitu Hasan Besari. Hasan Besari adalah putra dari Kyai R. Nedo Kusomo keturunan dari pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya dan Nyai Anom Besari yang nasabnya sampai kepada Rasulullah saw. melalui garis Sayyidah Fatimah Az-Zahro.

Kyai Ageng Hasan Besari mendirikan pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar, salah satu pesantren bersejarah di Indonesia yang terletak di Tegalsari, Jetis, Ponorogo pada abad 18 sampai 19. sejarahnya, pesantren ini pernah mengalami masa keemasan berkat karamah pendirinya dan kealiman para kyai pengasuh. Orang-orang yakin bahwa Hasan Besari adalah orang besar. Ribuan santri menuntut ilmu di pesantren ini, mereka berasal dari hampir seluruh tanah jawa dan sekitarnya.

Pesantren berkembang dari generasi ke generasi, tetapi pada pertengahan abad 19 tepatnya di generasi ke empat, pesantren mengalami kemunduran. Pesantren tinggal kenangan, santri semakin menyusut. Meskipun demikian, para santri dan keturunannya mendirikan pondok pesantren di berbagai belahan Nusantara. Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo adalah Pesantren yang didirikan oleh ketiga cucu Kyai Ageng Hasan Besari.

Gus Dur pernah berkata: “Kyai Hasan Besari merupakan monumen berpadunya antara Islam dan Nasionalisme.” Beliau pandai dalam berbagai keilmuan, di antaranya agama (tasawuf), ketatanegaraan, strategi perang, dan kesusastraan sehingga beliau dikenal banyak orang dari penjuru Nusantara, mereka berduyun-duyun menimba ilmu kepadanya.

Beliau melahirkan tokoh-tokoh masyhur yang sangat berpengaruh. Pertama, Pakubuwana II, Sultan Kartasura yang berkancah dalam dunia politik, kedua, Bagus Burhan atau Raden Ngabehi Ronggowarsito, sastrawan Jawa yang menciptakan kidung Zaman Edan, dan ketiga, H.O.S Cokroaminoto, tokoh pergerakan nasional pendiri Sarekat Islam.

Kemudian ketiga tokoh ini menginspirasi sang Proklamator, Ir.Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak lepas dari itu, keilmuan Kyai Ageng Hasan Besari juga sampai pada KH. Hasyim Asy’ari. Adabul Alim wal Muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari masih ada keterkaitan dengan Krama Negara karya Kyai Ageng Hasan Besari, yang keduanya bermuara pada Kitab Silakrama karya Empu Prapanca.

Kyai Ageng Hasan Besari wafat pada 12 Selo 1165 H (1747 M), dimakamkan di Tegalsari, Jetis, Ponorogo. Makamnya menjadi wisata religi yang ramai dikunjungi oleh para peziarah, terumata saat malam jumat.

 

Rujukan:

Novel Hati Suhita, Ep6 oleh Khilma Anis

Kiai Ageng Muhammad Besari Sosok Mahaguru Para Maharaja

http://cakrawalacyber.blogspot.com/2019/01/dari-kyai-ageng-hasan-besari-tegal-sari.html

https://alif.id/read/aguk-irawan-mn/sejarah-singkat-kh-m-hasyim-asyari-b219066p/

(5 Besar Lomba Menulis Biografi Ulama Nusantara PW IPPNU NU Jawa Timur)

Muhammad Muslim Azizi_BSO LP Kusuka

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *