Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama KMNU UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta tidak hentinya menggelar bakti sosial kepada masyarakat sebagai wujud komitmen anggota dalam menjalankan prinsip organisasi yang bergerak di bidang sosial agama. Kali ini KMNU UIN SUKA menjalin kerjasama dengan lembaga eksternal, Senyum Kita untuk mengadakan pemberdayaan ekonomi kreatif melalui pelatihan produksi buket yang mengangkat tema “Produksi, Digitalisasi, dan Pemasaran Buket”. Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu panti asuhan La Tahzan – yang sekaligus merupakan Pondok pesantren Darul Mushlihin, Kota Gede, Yogyakarta. pelatihan diikuti oleh peserta didik sekolah menengah atas yang berjumlah 34 anak.
Pelatihan ini diadakan setelah waktu zuhur pada tanggal 4-5 Desember 202I, bertepatan pada hari Sabtu dan Minggu yang merupakan hari libur bagi santri. “Jam kosong santri biasanya Sabtu Minggu habis dzuhur, karena sabtu pagi anak-anak masih sekolah dan minggu paginya waktu mereka untuk berbelanja di luar untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap Wahyu Anggara, pengurus senior di La Tahzan. Konsep pelaksanaan pelatihan ini terbagi menjadi tiga sesi dengan mengundang profesional di bidangnya masing-masing, satu sesi di hari Sabtu dan dua sesi di hari Minggu.
Baca Juga: Sukseskan NUsantara KMNU 2021, KMNU UIN SUKA Yogyakarta Sabet Tiga Medali Sekaligus
Sesi pertama disampaikan oleh Amalia Nadzhifa, materi terkait dengan produksi buket dilanjutkan dengan praktik. Ia adalah anggota KMNU UIN SUKA sekaligus santri pesantren di Krapyak yang berhasil merintis usaha sebagai produsen buket sejak mahasiswa. “Kreatifitas itu tak terbatas, kamu saja yang memberi batasan-batasan, sedangkan ia selalu bisa lahir tanpa keterbatasan,” ungkap Amalia di sela-sela materi.
Pada sesi kedua di hari minggu, peserta dibekali dengan teknik fotografi produk hasil buah tangan mereka sendiri oleh Mahardika Setya Wibawa. Dika merupakan fotografer yang kerap menjuarai kompetisi lingkup lokal maupun nasional. Selain memberikan materi dasar tentang fotografi, Dika juga mengajari praktik kepada peserta secara langsung untuk memastikan peserta benar-benar paham dan menguasai praktik fotografi produk yang benar.
Adapun pada sesi ketiga atau yang terakhir peserta diajari bagaimana teknik pemasaran buket yang strategis melalui media sosial agar cepat menyentuh konsumen. Materi ini disampaikan oleh Lutfi Ayu Paramitha atau akrab dipanggil dengan sapaan kak Lutfi. Ia merupakan seorang pengusaha muda yang berhasil menjalankan bisnis kerajinan sejak di bangku kuliah. Di usia mahasiswa, Lutfi berhasil menjadi owner Gong Hena, Gong Graduations, Gong Craft & Tukang Decorations serta menjadi Manajer Kasmaran Wedding.
Baca Juga: Membaca Peradaban Islam Melalui Tangan Kamaludin Behzad
Kegiatan sosial ini bertujuan untuk memberi bekal dan semangat kepada peserta didik panti agar ke depan mereka terdorong untuk memulai usaha mandiri sebagai bekal keahlian kerajinan tangan. Sehingga, setelah mereka lulus dari panti bisa membawa bekal kerajinan buket sebagai penunjang kebutuhan ekonomi.
Pelatihan ini telah memberikan hasil sesuai yang diharapkan oleh panitia pelaksana. Hal tersebut terbukti pada saat terakhir sebelum penutupan, salah satu peserta dengan wajah yang riang angkat suara. “Kak, punyaku sudah ada yang mau pesen,” saut Ara yang merupakan salah satu peserta terantusias. Lalu dengan cepat Lutfi memberikan bimbingan bagaimana cara tawar-menawar dengan konsumen.
Rojihun Nuha selaku koordinator acara tak henti memberikan pesan positif kepada peserta untuk terus maju sampai berhasil menjadi pengusaha buket yang sukses. ”Seorang miliarder, mereka bisa kaya raya karena mengumpulkan seribu rupiah secara terus-menerus, sampai ketemu lagi lain waktu dan kalian sudah harus memiliki pesanan 1000 buket per hari,” ungkap Nuha saat membakar semangat peserta sekaligus menutup acara tersebut.
Reporter: Amanda F. M. (Santri 7)
Editor: Azizi