Fakultas Hasyim Sukses Gelar Diskusi Rutinan: Bom Bunuh Diri Bukanlah Jihad Tapi Jahat

Diskusi Rutinan merupakan salah satu program turunan dari Komsat Departemen PSDM yang diadakan setiap sebulan sekali. Tepat pada pukul 19.30 WIB, Sabtu (10/04) rutinan dimulai. Kali ini, rutinan mengangkat tema “Bom Bunuh Diri Bukanlah Jihad Tapi Jahat” yang dinarasumberi oleh Alis Muchlis, M. Ag. (Presnas 2 PP KMNU 2018). Berhubung tema menarik, 35-40 peserta ikut bergabung melalui platform Google Meet.

Adapun tema tersebut diusung guna mengungkap hakikat jihad yang kerapkali pemaknaannya disalahgunakan. Kejadian itu sering menggemparkan Indonesia, bom bunuh di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan misalnya. Selain di Gereja Katedral, ternyata di Indonesia telah mengalami rentetan bom bunuh diri selama 8 kali, yaitu tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2009, 2016, 2017, dan 2021.

Baca Juga: Kami Puan Mendukung Setiap Perempuan

“Sebenarnya hanya sekelompok orang saja yang salah paham dengan makna jihad itu,” tutur Muchlis. Bom bunuh diri yang dilakukan oleh oknum dengan mengatasnamakan agama Islam sebenarnya malah merusak dan memperkeruh ajaran dan eksistensi Islam. Sejauh ini,  Rasulullah saw. pun tidak pernah mengajarkan hal demikian. Oknum bunuh diri terlalu memiliki semangat beragama yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan pemahaman agama secara mendalam. Doktrin ini beranggapan bahwa jihad adalah tingkatan paling tinggi di atas tauhid dan ibadah lainnya.

Di tengah acara, Muchlis juga menyampaikan hakikat jihad sebenarnya itu berjuang dan bersungguh-bersungguh melakukan aktivitas baik untuk mencapai keluhuran. Bukan malah mengancam nyawa diri sendiri dan berakibat juga pada orang lain. Dengan demikian, Islam Wasathiyyah dan menebarkan ajaran Islam Ahlusunah Waljamaah an-Nahdliyah sangat diperlukan dalam mempraktikkan nilai ajaran Islam.

Baca Juga: Pers Sebagai Garda Terdepan Penyalur Informasi

Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab, para peserta sangat antusias karena diskusi dengan tema tersebut sangat menarik dan baru viral beberapa hari yang lalu sehingga cocok untuk didiskusikan lebih lanjut. Meskipun dengan segala keterbatasan dan kekurangan, acara diskusi rutinan yang diadakan oleh Fakultas Hasyim Asyari dapat terselenggara dengan lancar. (Fina/Azizi)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *