Ibu dan DNA Mitokondria

Oleh: Nila ‘Uyun Haqiqi, Teguh S

Jika perempuan adalah makhluk yang lemah, tidak mungkin rahim dititipkan kepadanya. Kata-kata ini saya dapatkan dari media sosial baru-baru ini. Sederhana, tapi mendalam sekali. Pada umumnya, perempuan tak memiliki tenaga sekuat laki-laki. Tapi tak berarti perempuan itu lemah. Sebaliknya, perempuan justru adalah makhluk yang kuat. Kekuatan ini salah satunya berhubungan dengan peran sebagai seorang ibu.

Memasuki bulan Desember, dimana di salah satu tanggalnya diperingati sebagai Hari Ibu. Saya akan mencoba menuliskan peran Ibu dari sisi biologis. Tulisan ini hanya sebagian kecil dari sekian banyak peran ibu. Terlepas dari seorang perempuan memilih untuk menjadi ibu atau tidak, berperan dalam ranah domestik atau publik, peran ibu sangat penting dalam setiap kehidupan manusia.

Mengandung, melahirkan, menyusui dan menyapih ketika anak sudah berumur dua tahun menjadi bagian dari pengalaman biologis seorang ibu yang pastinya sangatlah tidak mudah. Tidak cukup sampai disitu, peran ibu melekat dalam diri manusia bahkan sampai akhir hayatnya. Mengapa demikian? Karena dalam diri setiap manusia terdapat satu bagian yang hanya bisa didapat dari seorang ibu yaitu DNA mitokondria. Berbeda dengan DNA inti yang bisa didapat dari Ibu dan Ayah, DNA mitokondria ini hanya diwariskan dari seorang ibu (maternally inherited).

Mitokondria pada ayah ditemukan dalam jumlah banyak pada leher sperma. Adanya ATP (Adenosine Tri Phosphat) dari mitokondria pada leher sperma inilah yang membuat sperma bergerak sangat aktif pada saat proses fertilisasi. Pada saat fertilisasi berlangsung, sel sperma menembus zona pelusida sel telur. Ketika berhasil menembus sel telur, hanya kepala sperma yang masuk ke dalam sel telur sedangkan bagian leher dan ekor sperma yang terdapat mitokondria di dalamnya tertinggal di luar sel telur. Selanjutnya akan terjadi pembelahan sel dengan energi yang bersumber dari mitokondria milik sel telur. Dari sinilah mengapa DNA mitokondria bersifat maternally inherited, yang dapat diwariskan kepada anaknya dari sang ibu (Karina, 2017).

Mitokondria merupakan organel dari sel eukariota yang mempunyai fungsi utama untuk memproduksi ATP (Adenosine Tri Phosphat) yang berperan penting bagi pembuatan energi di dalam sel tubuh (Hidayat, 2017). Mitokondria berukuran mikro (hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron). Di mitokondria inilah terjadi proses respirasi seluler/oksidasi bahan makanan. Sebuah proses mengubah zat makanan yang mengandung energi seperti karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat) dengan menggunakan oksigen dari proses pernapasan (Rohmah, 2017).

Melihat pentingnya energi bagi makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya, misalnya beraktifitas, berdenyutnya jantung, bergeraknya rusuk dan paru-paru pada saat bernapas, kontraksi pembuluh darah, dan lain sebagainya. Tanpa energi tubuh makhluk hidup tidak dapat berfungsi. Oleh karena itu tanpa mitokondria tubuh tidak akan berfungsi juga. Melihat begitu pentingnya mitokondria, maka untuk menjamin kerjanya, Allah memberikan DNA sendiri untuk mitokondria ini, sehingga tidak tergantung pada DNA yang ada di dalam inti sel (Rohmah, 2017).

Perihal DNA mitokondria masih menjadi perselisihan dikalangan para ilmuan. Ada yang mengatakan bahwa DNA mitokondria juga bisa berasal dari ayah, namun sangatlah sedikit jumlahnya. Dengan begitu ibu tetap menjadi pengaruh terbesar dalam pewarisan DNA mitokondria ini.

Selamat Hari Ibu. Terima kasih atas DNA mitokondrianya. Terima kasih dan maaf yang tak terhingga untuk kesakitan yang Ibu alami ketika mengandung, melahirkan, menyusui dan menyapih. Terima kasih untuk segala doa, dukungan dan cinta kasih yang tak pernah usai. Semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk Ibu. Aamiin…

 

Referensi:

Hidayat, Taufik. 2017. DNA Mitokondria (mtDNA) Sebagai Salah Satu Pemeriksaan Alternatif Untuk Identifikasi Bayi Pada Kasus Infantisida. Jurnal Kesehatan Andalas 2017. http://jurnal.fk.unand.ac.id, Diakses pada 5 Desember 2020 Pukul 07.09 WIB.

Karina, 2017. DNA Mitokondria: Bagian Terpenting dalam Tubuh yang Hanya Bisa Diwarisi Oleh Sang Ibu. http://farmasi.unida.gontor.ac.id/, Diakses pada 26 November 2020 pukul 20.39 WIB.

Rohmah, Mawaddatur. 2017. Posisi Penghormatan Kepada Ibu Dan Bapak (Penjelasan secara Aqli berdasar Kajian Biokimia: Rekombinasi DNA Mitokondria Manusia). Jurnal Cendekia Volume 09, No. 01, Maret 2017, Hal. 67-74. http://journal.stitaf.ac.id, Diakses pada 19 Desember 2020 Pukul 21.35 WIB.

Artikel yang Direkomendasikan

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *