5 Gaya Tidur Ala Santri Pondok Pesantren

Tidur merupakan kegiatan rutin yang dilakukan seluruh manusia agar dapat mengistirahatkan kinerja badan dan me-refresh kembali tenaga yang telah terpakai selama seharian. Tidur yang over dialami manusia unik zaman sekarang yang terkadang dijadikan hobi atau lebih sering disebut rebahan. Saya menerka bahwa arti rebahan diambil dari kata re yang berarti kembali dan bahan yang berarti tenaga. Jadi, jelasnya adalah memulihkan tenaga kembali. Yang tadi itu hanya cocokologi aja. Haha.

Semboyan yang sering didengar dari para sleeper ini adalah “always sleep everywhere and everytime”. Maksudnya adalah selalu tidur di manapun tempatnya dan kapanpun waktunya. Perilaku ini dilakukan oleh hampir semua remaja saat ini tak terkecuali santri.

Bagi santri, tidur merupakan self healing yang paling tepat. Dikarenakan aturan sebagian pondok yang melarang jalan-jalan keluar pondok tanpa kepentingan apapun. Saking seringnya melakukan self healing dengan tidur, terkadang para santri lupa kalau sedang di mana dan juga sedang melakukan apa. Tanpa disadari, ini menjadi pusat perhatian bagi yang lainnya. Tentu, orang lain bangun dia malah tidur dengan enaknya. Belum lagi kalau yang memergoki ustaz atau kyainya, peehhh… malunya minta ampun.

Baca Juga: Tantangan Kesetaraan Gender dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan

Nah, dari pengamatan saya, santri itu memiliki 5 gaya tidur dan dianggap unik oleh beberapa orang. Lima gayanya sebagai berikut:

  1. Berbaring

Tidur dengan berbaring mungkin sangat umum dilakukan oleh semua manusia. Tapi di sini yang menjadi unik bagi santri adalah berbaring di waktu yang tidak tepat. Namanya saja santri. Sekali ada kesempatan untuk berbaring, langsung cuss berbaring. Hal ini sering terjadi saat jam-jam istirahat waktu di sekolah atau madrasah. Peristiwa ini yang terkadang membuat santri terkenal di kalangan guru maupun teman-temannya. Menjelang atau setelah salat, khususnya subuh merupakan waktu-waktu yang sangat menggoda. Tak jarang beberapa santri yang tidur habis subuh mendapat surprise berupa hukuman atau ta’zir. Nah, perkara ini lalu diatasi oleh beberapa ustaz, lebih tepatnya para keamanan pondok yang unjuk gigi. Ceritanya terkadang cari perhatian kepada zuriyah pondok. Uppsss.

  1. Duduk

Posisi ini juga merupakan salah satu favorit bagi santri. Mereka melakukannya saat jam pelajaran maupun saat mengaji, baik dengan duduk bersila maupun di atas kursi. Kesemutan jelas menjadi teman akrab santri. Pasti bangun-bangun kaki akan seperti mati rasa. Mungkin untuk yang tidur di atas kursi sudah jelas gambarannya. Tapi yang jelas, posisi tidur santri berbeda dengan manusia yang berada di gedung MPR. Jelas lebih elegan santri lah.

  1. Berdiri

Tidur dengan gaya ini biasanya hanya dilakukan oleh seorang ekstremis saja. Kita dapat menemukan kejadian langka ini saat salat subuh. Hal ini terjadi karena saking ngantuknya, apalagi ditambah belum wudu, dah pasti auto merem. Lucunya, terkadang saat yang lain sudah sujud, dia masih berdiri. Dan saat sadar, boro-boro rukuk dan iktidal, ya nggak lah, langsung sujud saja. Keburu malu sama teman yang lain.

Baca Juga: Kepala Departemen Kawah Baru, Pimpin Rutinan Tahlil Perdananya

  1. Sujud

Gaya ini merupakan posisi PW (paling wenak) yang hampir sering terjadi saat salat. Ini juga menjadi alibi bagi sebagian santri untuk beralasan membaca surat-suratnya nanti saja, padahal hanya mager ditambah ngantuk saja. Nah, yang paling sering adalah saat sujud sebelum tahiyat akhir. Alih-alih ingin terlihat khusyuk salatnya, toh aslinya lagi tidur. Mungkin juga dengan tidur posisi sujud adalah salah satu cara untuk menghitamkan dahi. Biar terlihat sunahnya. Hehe.

  1. Jongkok

Ini yang paling top tingkatannya, yaitu gaya tidur dengan jongkok. Ini adalah salah satu peristiwa paling langka yang terjadi di kehidupan manusia. Hanya profesional yang dapat melakukan ini. Pada umumnya, profesional juga melakukannya di tempat yang tidak biasa juga, yaitu di gang-gang belakang kelas, tengah lapangan saat upacara, dan yang paling ekstrem adalah saat di kamar mandi atau WC jongkok. Itu topnya top sleeper-nya dunia. Bahkan sampai Albert Einstein mungkin gedek-gedek melihatnya. Wedyannn.

Ya begitulah namanya santri, mungkin karena kegiatan yang begitu padat selama sehari semalam. Sehingga para santri melampiaskan istirahatnya di manapun dan kapanpun. Satu lagi yang unik, yaitu saat ada santri yang sangat hobi melakukan kelima gaya tersebut, temannya akan memberikan lakab atau julukan dengan kang tidur, kang molor, kang mbangkong, kang mbathang, dan yang terakhir dengan nama julukan kebo. Hesh, aneh-aneh saja santri itu. Bagi yang ragu dan ingin membuktikan, Ayo Mondok. Monggo.

Muhammad Ihsanu Taqwim, BSO Al Fayyadh KMNU UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *